MERAIH CITA DENGAN 3 K

Setelah beberapa hari absen, anak baru belajar OL lagi. Kali ini dengan tulisan yang tak ada hubungannya dengan dunia komputer.
Pernahkah anda melihat, ada orang yang dengan susah payah kemana-mana menenteng map buat cari kerjaan tapi akhirnya tak keterima juga. Dan ada juga yang sebaliknya ada yang bernasib enak buanget. Begitu lulus kuliah langsung keterima bekerja. Seperti teman sama, begitu lulus kuliah dari Universitas Manado tahun 2002, langsung melamar jadi PNS di Kabupaten Paser Kaltim, eh langsung deh keterima.
Kesimpulannya kepandaian akademis atau intelegensia tinggi yang dimiliki sesorang tidak selalu menjamin bahwa orang itu bakalan sukses di masa depannya. Ada beberpa faktor lain yang turut berperan. Apa saja faktor itu? Berikut penjelasannya:

Ada 3 Faktor yang turut berperan dalam usaha seseorang dalam meraih kesuksesan, saya sebut 3 K.
<< K yang pertama adalah KEINGINAN>>
Keinginan merupakan pendorong yang paling dominan dalam kehidupan seseorang. Jika sesorang sudah mempunyai keinginan yang kuat dalam dirinya, maka dia akan berusaha dengan segenap kemampuannya guna mendukung terwujudnya keinginan tersebut. Tidak akan maju manusia bila dalam dirinya keinginan itu sudah mati. Tapi yang perlu diingat, bagaimanapun usaha dan rencana serta keinginan manusia, peran serta Allah tetap tidak bisa diabaikan.

<< K yang kedua adalah KEMAMPUAN >>
Bagaimanapun kuatnya keinginan kalau tidak didukung dengan faktor kemampuan, hasilnya adalah NOL. Kemampuan itu diperoleh dengan dengan latihan dan belajar.
Seseorang yang ingin pandai berenang, tidak cukup dengan hanya menguasai teori berenang, tapi juga harus sering latihan.

<< K yang terakhir adalah KEKELUARGAAN >>
Memiliki dua K yang pertama ternyata belum menjamin kesuksesan seseorang. Iyalah kita pintar, cerdas, punya keinginan yang kuat dan mampu tapi tidak pandai bergaul. Gimana? Ya sia-sia saja. Karena pada hakekatnya manusia adalah homo socialist yang selalu memerlukan bantuan oang lain. Bantuan di sini bukan berarti harus kolusi atau nepotisme apalagi suap-suapan . Kekeluargaan di sini tetap harus dalam koridor semangat yang sportif, positif dan jauh dari unsur kecurangan.

"KEINGINAN, KEMAMPUAN DAN KEKELUARGAAN HARUS DITUMBUHKAN DALAM DIRI UNTUK MERAIH MASA DEPAN YANG GEMILANG."