Rindu Sang Anak

Dunia hampa tanpa suara
Gelap gulita mendera hati yang merana
Kapan ........
Dimana.........
Dan siapa ........
Dihati yang dilanda nestapa
Asa ditelan duka
Diantara puing-puing derita
Akankah bahagia dapat dirasa
Ketika harapan sudah sirna oleh perasaan yang merana

Tatkala hati dirundung duka
Amarah dihati yang terasa
Emosi berontak mencaci semuanya
Tak perduli siapa
Kapan
Dan dimana
Yang penting hati merasa lega

Ketika cinta mulai berlabuh
Maka hari terasa indah
Suka dan duka dilewati tanpa beban didada
Bahagia terpancar selalu diwajah
Senyum manis tersungging dibibir
Tapi .............
Semua itu hanya impian belaka
Tiba-tiba angin berhembus dengan kencangnya
Tanpa bisa menahan dan menghalaunya
Semua sirna seiring gelapnya dunia

Terbayang sesosok lelaki tua sedang duduk di dekat jendela
Wajah keriput terpancar dari wajahnya
Setiap hari sendiri menghabiskan waktunya
Tanpa siapapun disampingnya
Dipandanginya bingkai yang ditempel di dekatnya
Kesepian yang dirasa
Kerinduannya tersimpan didada
Kapan waktu itu akan tiba
Melepas rasa rindu yang setiap hari menderanya
Sesekali mengalir air mata disudut matanya
Sesuatu yang diharapkan nun jauh di mata
Yang selalu didamba-damba dan dimanja-manja